MANFAAT TANAMAN TURI DAN OROK-OROK

Turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.), yang umumnya ditanam di pematang sawah sangat digemari masyarakat karena tanaman ini bersifat multi fungsi (daun sebagai pakan ternak dan sayuran, batang untuk bahan bangunan) dan tidak mengurangi, bahkan meningkatkan kesuburan tanah. Selain dipanen bunganya sebagai sayuran, budidaya turi terutama justru untuk mengatasi lahan kritis. Sebab turi adalah salah satu tanaman penghijauan yang handal, dan mampu menyuburkan lahan-lahan kritis di kawasan kering. Daun turi juga biasa dipanen untuk dijadikan pakan ternak. Baik diberikan segar, maupun dibuat pelet, turi punya beberapa manfaat sekaligus sebagai tanaman penghijauan, penghasil sayuran, pakan ternak, dan kayu bakar. Pada pangkal batang turi, juga sering diketemukan ulat (larva) penggerek batang yang rasanya sangat lezat. 
Selain tanaman Turi, tanaman yang tak kalah penting dalam peningkatan kesuburan tanah adalah tanaman orok-orok (Crotalaria juncea).  Setelah panen padi, sawah umumnya dibiarkan saja sebelum musim tanam berikutnya. Orang jawa menyebutnya ‘’bero’’, lamanya bervariasi, bisa sebulan, satu setengah bulan, atau menunggu musim hujan. Selama ‘’bero’’ ini sawah ditumbuhi rumput-rumputan dan gulma-gulma lain. Tanaman yang tidak banyak manfaatnya. Dari pada ditumbuhi tanaman yang tidak bermanfaat, para petani menanami sawah dengan orok-orok. Benih orok-orok disebar di lahan dan dibiarkan tumbuh sendiri. Tanaman ini tumbuh dengan cepat, dalam satu bulan sudah lebih semeter tingginya. Ketika mau olah tanah, orok-orok ditebang dan biomassanya dibenamkan di sawah untuk jadi pupuk. Semakin lama masa tanamnya, orok-orok tumbuh semakin besar dan biomassa semakin banyak. Artinya pupuknya juga semakin banyak. Ini merupakan ide yang brilian: menganti tanaman yang kurang bermanfaat dengan tanaman yang bermanfaat.
I.            CIRI-CIRI TURI DAN OROK-OROK
A.TURI
Ø  Merupakan perdu yang batangnya mampu tumbuh sampai 15 m.
Ø  Daun turi berbentuk majemuk sepanjang 10 cm. Dalam satu tangkai, terdapat  sekitar 16 daun, berukuran lebar 1 cm, panjang 2 cm. Warna daun hijau tua. Daun turi mudah sekali hancur sebagai pupuk hijau.
Ø  Bunga turi berbentuk seperti kepala/paruh burung ketika kuncuk dan berbentuk kupu-kupu setelah mekar. Variasi warna putih, kekuningan, pink, sampai merah.
Ø  Polong turi berbentuk memanjang sampai 50 cm. dengan diameter 0,7 cm. Dalam satu polong terdapat sampai dengan 40 butir biji.
Ø  Daun turi mampu menangkap nitrogen dari udara, kemudian menyimpannya dalam bintil akar. Bintil ini terbentuk karena adanya simbiosis mutualisme antara tanaman turi dengan bakteri rhizobium. Karena kemampuannya ini, tanaman turi bisa berperan menyuburkan lahan yang tandus karena kekurangan nitrogen.
Ø  Batang turi berkulit agak tebal, dengan tekstur kasar, berwarna kecokelatan. Kayunya lunak, namun kaya akan serat, hingga potensial sebagai bahan pulp (bubur kertas).
B. OROK-OROK
Ø  Merupakan Tanaman legume yaitu tanaman yang bersimbiosis dengan mikroba penambat N.
Ø  Mempunyai bintil-bintil yang di dalamnya terdapat bakteri endofilik yang mampu mengikat nitrogen (N2) di udara.
Ø  Tanaman ini cukup lunak sehingga cocok digunakan utuk sebagai pupuk hijau.
C.   MANFAAT TURI dan OROK-OROK 
 
Manfaat Turi
  •        Serat dalam pepagan (jaringan terluar yang melapisi batang kayu) dapat diolah dan dipintal menjadi benang untuk jala.
  •                Daun dan ranting mudanya untuk pakan ternak.
  •         Bunganya mengandung vitamin B. Polong mudanya bisa digunakan sebagai sayur. Bahkan, biji turi bisa dimanfaatkan sebagai pengganti kedelai dalam pembuatan tempe
  •      Daunnya dapat digunakan sebagai penyembuh perut kembung, perut kejang, diare, disentri, dan kolera. Tumbukan daun turi juga berkhasiat sebagai obat luar. Daun turi oleh penduduk Pulau Karimunjawa, Jawa Tengah, biasa digunakan sebagai bahan pewarna tradisional.
  •       Di Indonesia, bunga turi hampir selalu dimasak pecel atau urap, setelah dikukus atau dicelup air panas sebentar. 



Manfaat Orok-orok

  •     Tanaman orok-orok mempunyai bintil-bintil yang di dalamnya terdapat bakteri endofilik yang mampu mengikat Nitrogen (N2) di udara. Nitrogen tersebut mampu menyuburkan tanah sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk buatan.
  •     Sebagai pupuk hijau yang bertujuan untuk mengembalikan dan memperbaiki  kesuburan tanah








Comments

Popular posts from this blog

TUTUP KANDANG...

BUMDES (BADAN USAHA MILIK DESA)